ETIKA
BISNIS
(Terdiri dari 2 kata: Etika & Bisnis)
¨ Etika sebagai
ujud kesepakatan dan atau kesepahaman umum mengenai cara bertingkah- laku untuk
mengatur relasi sosial antar-orang atau antara individu dan masyarakat atau
antar-masyarakat adalah dimaksudkan untuk mencapai relasi yang saling
menguntungkan atau yang tidak saling merugikan.
¨ Ujud konkrit
suatu etika boleh jadi tidak tertulis atau tertulis.
¨ Perujudan etika
yang tidak tertulis biasanya berlangsung melalui proses pewarisan (sosialisasi)
dari generasi ke generasi.
HISTORI
ETIKA BISNIS
Secara histori, perhatian
dalam “business ethics” meningkat dramatis selama tahun 1980 dan 1990an,
baik di kalangan korporasi maupun akdemisis;
Sebagai contoh:
Dewasa ini websites
dari berbagai korporasi besar menekankan pada komitmen mereka untuk
mempromosikan nilai-nilai bukan ekonomi dengan ragam judul (ethics codes,
social responsibility charters).
Dalam beberapa kasus,
korporasi mendefinisi ulang nilai-nilai pokok mereka dalam mempertimbangkan
etika bisnis (e.g. BP's
"beyonpetroleum"environmental tilt).
CAKUPAN
ETIKA BISNIS
Etika bisnis mencakup
hubungan antara perusahaan dengan orang yang menginvestasi uangnya dalam
perusahaan, dengan konsumen, pegawai, kreditur dan pesaing.
Orang yang menanam uang atau
investor menginginkan manajemen dapat mengelola perusahaan secara berhasil,
sehingga dapat menghasilkan keuntungan bagi mereka.
Konsumen menginginkan agar
perusahaan menghasilkan produk bermutu yang dapat dipercaya dan dengan harga
yang layak
Para karyawan menginginkan
agar perusahaan mampu membayar balas jasa yang layak bagi kehidupan mereka,
memberi kesempatan naik pangkat atau promosi jabatan.
Pihak kreditur mengharapkan
agar semua hutang perusahaan dapat dibayar tepat pada waktunya dan membuat
laporan keuangan yang dapat dipercaya dan dibuat secara teratur.
Pihak pesaing mengharapkan
agar dalam persaingan dilakukan secara baik, tidak merugikan dan menghancurkan
pihak lain.
Orang-orang bisnis
diharapkan bertindak secara etis dalam berbagai aktivitasnya di masyarakat.
Harus ada etik dalam menggunakan sumber daya yang terbatas di masyarakat, apa
akibat
dari pemakaian sumber daya
tersebut dan apa akibat dari proses produksi yang dilakukan. Etika bisnis
menyangkut usaha membangun kepercayaan antara masyarakat dengan perusahaan,dan
ini merupakan elemen sangat penting buat suksesnya suatu bisnis dalam jangka
panjang. Jadi prinsipnya seorang wirausaha lebih baik merugi daripada
melakukan perbuatan tidak terpuji.
1.
Komponen Sumber
- kemauan individu
seseorang tidak suka KKN
- konsensus sosial
ada kesepakatan tidak saling menjatuhkan
- nilai pribadi
seseorang memiliki pribadi jujur.
2. Komponen mekanik
usaha melalui berbagai
metode untuk mencapai konsensus. Misalnya: hasl negosiasi disepakati tidak
boleh membanting harga
3. Produk
kesepakatan individu dalam masyarakat.
misalnya :
- barang dibeli dapat garansi selama 6 bulan
- kecap yang terbaik itu memiliki syarat-syarat
tertentu
4. Aliran Etika
- Aliran DEANTOLOGI
kewajiban moral dapat diketahui secara intuitif.
misalnya: rasanya tak pantas kalau kita
turunkan harga
- Aliran TEOLOGI
Menilai perbuatan orang dari tujuannya.
Misalnya: saya turunkan harga untuk jatuhkan
lawan.
Sumber
: http://www.fkh.unair.ac.id/materi/Etika%20Bisnis%20D3/ETIKA%20BISNIS.ppt
Cara
mempertahankan standar etika
·
Menciptakan kepercayaan perusahaan
·
Jalankan kode etik
·
Lindungi hak perorangan
·
Adakan pelatihan etika
·
Lakukan audit etika secara periodik
·
Pertahankan standar yang tinggi tentang
tingkah laku, jangan hanya aturan
·
Hindari contoh etika yang tercela
·
Ciptakan budaya komunikasi dua arah
Tanggung Jawab Perusahaan
·
Tanggung jawab terhadap lingkungan
·
Tanggung jawab terhadap karyawan
·
Tanggung jawab terhadap investor
·
Tanggung jawab terhadap pelanggan
Prinsip-prinsip
Profesi Pebisnis
Prinsip
otonomi
Otonomi adalah sikap dan
kemampuan manusia untuk mengambil keputusan & bertindak berdasar
kesadaran sendiri tentang apa yang dianggap baik utk dilakukan.
Prinsip
kejujuran
· Jujur
dalam memenuhi syarat-syarat perjanjian kontrak
· Jujur
dalam penawaran barang atau jasa dengan mutu dan harga yang sebanding
· Jujur
dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan
· Prinsip
ini paling problematik karena masih banyak pelaku bisnis yang mendasarkan
bisnisnya pada tipu-menipu atau tindakan curang (entah karena situasi
eksternal tertentu atau karena dasarnya memang merekasuka tipu-menipu)
Prinsip
keadilan
· Menuntut
agar tiap orang diperlakukan sama, sesuai dengan aturan yang adil & sesuai
dengan kriteria rasional objektif & dapat dipertanggungjawabkan
· Menuntut
agar tiap orang dalam kegiatan bisnis, dalam relasi eksternal atau internal
perusahaan perlu diperlakukan sesuai dengan hak masing-masing.
· Menuntut
agar tidak boleh ada pihak yang dirugikan hak dan kepentingannya.
Prinsip
saling menguntungkan (mutual benefit principle).
· Menuntut
agar bisnis menguntungkan semua pihak.
· Mengakomodasi
hakikat & tujuan bisnis.
Anda ingin untung & saya
pun ingin untung, bisnis dijalankan dengan prinsip saling menguntungkan
· Menuntut
agar persaingan bisnis, yang kompetitif, melahirkan suatu win-win
solution.
Produsen ingin untung
dan konsumen ingin mendapat barang dan jasa yang memuaskan
(menguntungkan dalam bentuk harga & kualitas yang baik).
Integritas
moral
Prinsip ini terutama
dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan
agar perlu menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baik pimpinan,
orang-orangnya maupun perusahaan.
Tanggungjawab
· Tanggungjawab
mengandaikan bahwa suatu tindakan dilakukan dengan sadar & tahu.
Tanggungjawab
seseorang hanya dpt dituntut kalau ia bertindak sadar & tahu tentang
konsekuensi tindakannya
· Tanggungjawab
mengandaikan kebebasan
Tanggungjawab hanya mungkin
relevan dituntut dari seseorang, kalau tindakannya
itu dilakukan secara bebas.
· Tanggungjawab
mensyaratkan bahwa orang yang melakukan tindakan tertentu memang
mau & bersedia melakukan tindakan itu
· (Syarat
ini relevan dgn syarat 1&2)