Medan, 3/2 (ANTARA) - Telkomsel
diduga melakukan manipulasi dalam program “Talkmania” dengan tetap menarik
pulsa pelanggan meski keutamaan dalam program itu tidak diberikan.
Salah seorang warga Kota Medan, Mulyadi (37) di Medan, Selasa, mengatakan,
dalam iklannya, Telkomsel menjanjikan gratis menelepon ke sesama produk
operator selular itu selama 5.400 detik (90 menit -red). Untuk mendapatkan
layanan itu, pulsa pelanggan akan dikurangi Rp3 ribu setelah mendaftar melalui
SMS “TM ON” yang dikirim ke nomor 8999 terlebih dulu.Namun, pelanggan sering
merasa kecewa karena layanan itu selalu gagal dan hanya dijawab dengan
pernyataan maaf disebabkan sistem di operator selular tersebut sedang sibuk
serta disuruh mencoba lagi.Tapi pulsa pelanggan tetap dikurangi, dan apabila
terus dicoba tetap juga gagal, sedangkan pulsa terus dikurangi, katanya.
Warga Kota Medan yang lain, Ulung (34) mengatakan, penggunaan layanan Talkmania
yang diiklankan Telkomsel itu seperti “berjudi”. “Kadang-kadang berhasil,
kadang-kadang gagal, namun pulsa tetap ditarik,” katanya. Direktur Lembaga
Advokasi dan Perlindungan Konsumen (LAPK), Farid Wajdi, SH, MHum mengatakan,
layanan iklan Telkomsel itu dapat dianggap manipulasi karena terjadinya
“misleading” atau perbedaan antara realisasi dengan janji. Pihaknya siap
memfasilitasi dan melakukan pendampingan jika ada warga yang merasa dirugikan
dan akan menggugat permasalahan itu secara hukum.Secara sekilas, kata Farid,
permasalahan itu terlihat ringan karena hanya mengurangi pulsa telepon selular
masyarakat sebesar Rp3 ribu.Namun jika kejadian itu dialami satu juta warga
saja dari sekian puluh juta pelanggan Telkomsel, maka terdapat dana Rp3 miliar
yang didapatkan operator selular itu dari praktik manipulasi iklan tersebut. Departemen
Komunikasi dan Informasi (Depkominfo) dan Badan Regulasi Telekomunikasi
Indonesia (BRTI) perlu turun tangan menangani hal itu agar masyarakat tidak
terus dirugikan.Apabila ditemukan bukti adanya praktik manipulasi itu,
diharapkan Depkominfo dan BRTI menjatuhkan sanksi yang tegas agar perbuatan itu
tidak terjadi lagi.Semua peristiwa itu terjadi karena iklan operator selular
selama ini sering menjebak, saling menjatuhkan dan tidak memiliki aturan yang
jelas, katanya. Humas Telkomsel Medan, Weni yang dikonfirmasi mengatakan,
pihaknya akan melakukan pengecekan terhadap nomor pelanggan yang merasa
dirugikan dalam layanan Talkmania tersebut. “Namun, Telkomsel telah ‘merefine’
atau mengembalikan kembali pulsa nomor-nomor (handpone) yang gagal itu,”
katanya.
Sumber : http://www.antarasumut.com/berita-sumut/hukum-dan-kriminal/telkomsel-diduga-lakukan-manipulasi-dalam-iklan-talkmania/
Kesimpulan :
Semua konsep etika bisnis yang
telah ditentukan tidak akan dapat terlaksana apabila setiap orang tidak mau
konsekuen dan konsisten dengan etika tersebut. Mengapa? Seandainya semua ketika
bisnis telah disepakati, sementara ada "oknum", baik pengusaha
sendiri maupun pihak yang lain mencoba untuk melakukan "kecurangan"
demi kepentingan pribadi, jelas semua konsep etika bisnis itu akan
"gugur" satu semi satu. Pihak telkomsel harus konsekuen dan konsisten
dengan aturan main dari program talkmania tersebut. Perubahan perdagangan
dunia menuntut segera dibenahinya etika bisnis agar tatanan ekonomi dunia
semakin membaik. Langkah apa yang harus ditempuh? Didalam bisnis tidak jarang
berlaku konsep tujuan menghalalkan segala cara. Bahkan tindakan yang berbau kriminal
pun ditempuh demi pencapaian suatu tujuan. Kalau sudah demikian, pengusaha yang
menjadi pengerak motor perekonomian akan berubah menjadi binatang
ekonomi.
Terjadinya perbuatan tercela dalam dunia bisnis tampaknya tidak menampakan
kecenderungan tetapi sebaliknya, makin hari semakin meningkat. Tindakan mark
up, ingkar janji, tidak mengindahkan kepentingan masyarakat, tidak
memperhatikan sumber daya alam maupun tindakan kolusi dan suap merupakan
segelintir contoh pengabdian para pengusaha terhadap etika bisnis.