BAB II
Landasan Teori
2.1. Teori
Bauran pemasaran adalah kumpulan dari variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan yang digunakan oleh suatu badan usaha untuk mencapai tujuan pemasaran dalam pasar sasaran.
Menurut Kotler (1997:92), bahwa bauran pemasaran adalah sejumlah alat-alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk menyakinkan obyek pemasaran atau target pasar yang dituju.
Menurut Stanton (1978) Bauran pemasaran (marketing mix) adalah kombinasi dari 4 variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan yaitu produk, harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi.
Ada banyak alat pemasaran, McCarthy mempopulerkan pembagian kiat pemasaran ke dalam 4 (empat) faktor yang disebut the four Ps: product, price, place, and promotion (cited in Kotler, 1992:92).
Keempat bauran pemasaran tersebut secara singkat dijelaskan sebagai berikut:
1. Product (produk) adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada masyarakat untuk dilihat, dipegang, dibeli atau dikonsumsi. Produk dapat terdiri dari product variety, quality, design, feature, brand name, packaging, sizes, services, warranties, and returns.
2. Price (harga), yaitu sejumlah uang yang konsumen bayar untuk membeli produk atau mengganti hal milik produk. Harga meliputi last price, discount, allowance, payment period, credit terms, and retail price.
3. Place (tempat), yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk membuat produk yang dihasilkan/dijual terjangkau dan tersedia bagi pasar sasaran. Tempat meliputi antara lain channels, coverage, assortments, locations, inventory, and transport.
4. Promotion (promosi), yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan memperkenalkan produk pada pasar sasaran. Variabel promosi meliputi antara lain sales promotion, advertising, sales force, public relation, and direct marketing.
variabel promosi atau yang lazim disebut bauran komunikasi pemasaran (Koter, 1997:604):
a. Advertising, yaitu semua bentuk presentasi nonpersonal dan promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk dengan mendapat bayaran.
b. Sales promotion, yaitu insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau pembelian produk dan jasa.
c. Public relations and publicity, yaitu berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan dan/atau melindungi citra perusahaan atau produk individual yang dihasilkan.
d. Personal selling, yaitu interaksi langsung antara satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan penjualan.
e. Direct marketing, yaitu melakukan komunikasi pemasaran secara langsung untuk mendapatkan respon dari pelanggan dan calon tertentu, yang dapat dilakukan dengan menggunakan surat, telepon, dan alat penghubung nonpersonal lain.
2.2. Hipotesa
Faktor-faktor pengaruh bauran pemasaran terhadap kepuasan konsumen pada Restoran Sushi-Ya Tebet.
Penelitian ini diadakan di Restoran Sushi-Ya Tebet. Adapun hipotesa nya sebagai berikut :
Ho :Tidak ada hubungan antara demografi dengan bauran pemasaran di Restoran Sushi-Ya
Ha : Ada hubungan antara demografi dengan bauran pemasaran di Restoran Sushi-Ya
2.3. Pengembangan Hipotesa
Bagaimana faktor-faktor price (harga), Product (produk), place (tempat), promotion (promosi) membuat konsumen Restoran Sushi-Ya Tebet merasa puas terhadap restoran tersebut dibandingkan dengan Restoran Sushi yang lain.
2.4. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Chandra Adhitya Manopo, Edi Abdurachman (2009) skripsi : "Analisis Atribut Pemasaran Pada Beberapa Restoran Cepat Saji Di Jakarta". Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasikan dan menganalisis hubungan antara demografi (Jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, jumlah pengeluaran perbulan, frekuensi makan diluar rumah, status pemikahan) dengan atribut pemasaran (produk, harga, pelayanan, promosi, tempat) dari restoran cepat saji.
2.5. Alat Uji Analisis
- Sampel
Dengan tingkat kepercayaan 95%, dan estimasi kesalahan (e) sebesar 20%, maka diperoleh ukuran sampel minimal yaitu:
Untuk menghindari adanya kuesioner tidak sah, maka kuesioner disebarkan kepada 130 koresponden. Kuesioner tersebut disebar didalam Restoran Sushi-Ya Tebet dengan metode penyebaran kuesioner 1 orang setiap setengah jam sehingga mendapat 20 orang pada setiap restoran cepat saji. Penyebaran kuesioner dilakukan pada hari jumat, sabtu dan minggu.
- Chi Square
H0= Tidak ada hubungan antara demografi dengan bauran pemasaran di Restoran Sushi-Ya
H1= Ada hubungan antara demografi dengan bauran pemasaran di Restoran Sushi-Ya
- Metode Likert's Summated Rating (LSR)
1. Sangat Setuju
2. Setuju
3. Cukup Setuju
4. Tidak Setuju
5. Sangat Tidak Setuju
Untuk keperluan analisis secara kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor misalnya:
1. Sangat Setuju diberi skor = 5
2. Setuju diberi skor = 4
3. Cukup Setuju diberi skor = 3
4. Tidak Setuju diberi skor = 2
5. Sangat Tidak Setuju diberi skor = 1
Instrumen penelitian yang diberi Skala Likert dapat dibuat dalam bentuk check list ataupun pilihan ganda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar